Wednesday, February 26, 2014

Cara kerja Pengapian konveksional


sekarang saya akan mengulas lebih jauh tentang sisten pengapian konveksional,meskipun mobil sekarang rata-rata menggunakan EFI(electonik fuel injection).gpp,buat memahami dasar otomotif kan juga bisa,Right???

Yang pertama meliputi Cara kerja :
  1. Arus searah atau DC(dirrect current) dari Baterai masuk ke kunci kontak terminal B
  2. kemudian kunci kontak ON(IG) maka arus akan melewati terminal IG menuju ke resistor coil(tahanan). resistor koil ada 2 yaitu eksternal koil berada di luar koil dengan tahanan 1,1-1,3 ohm dan internal resistor berada dalam koil dengan tahanan 0,9-0,1,2.
  3. kemudian arus masuk ke koil
  4. arus akan keluar dari koil melalui lilitan primer menuju ke distributor kemudian ke platina lalu ke masa
  5. saat kontak plat pada platina terputus,maka arus primer dari koil terputus.dan menyebabkan loncatan api pada kontak plat(platina),loncatan api tersebut akan di redam oleh kondensator dengan cara menyerap arus tadi,
  6. karane secara tiba-tiba lilitan primer terputus,maka terjadi kemaknetan(prinsip koil seperti travomator) pada koil sehingga tegangan pada lilitan sekunder meningkat menjadi 5000-25000 Volt(disebabkan lilitan sekunder lebih banyak dari primer yaitu 20.000 lilitan sedangkan primer 200-500 lilitan)
  7. kemudian arus tersebut di teruskan menuju ke busi melalui kabel tegangan tinggi
  8. lalu busi memercikkan bunga api saat akhir langkah kompresi sesuai FO 1342.
pemeriksaan pengapian meliputi :
  1. menyetel  celah platina (0,45mm) sehingga mendapatkan sudut dwel 52-56
  2. menyetel celah busi antara 0,6-1 mm(biasanyan disetel 0,8)
  3. menyetel sudut pengapian 5-15 derajat.
  4. pemeriksaan tegangan koil primer internal resistor(1,5-1,9ohm) eksternal resistor(1,3-1,36Ohm)
  5. tahanan sekunder koil eksternal resistor(10,7-14,5Ohm) internal resistor(13,7-18,5Ohm)
  6. memeriksa tahanan kabel busi <25 K Ohm

Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment